Bagaimana Saya Bisa Menghasilkan 10 Juta Rupiah Per Hari dari Saham dengan Modal 100 Ribu


Investasi saham merupakan salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang menjanjikan.

Namun, banyak orang yang merasa bahwa investasi saham membutuhkan modal yang besar dan berisiko tinggi.

Padahal, sebenarnya Anda bisa berinvestasi saham dengan modal yang kecil, yaitu hanya 100 ribu rupiah saja.

Lalu, bagaimana cara menghasilkan 10 juta rupiah perhari dari saham dengan modal 100 ribu? Apakah itu mungkin?

Jawabannya adalah mungkin, tetapi tidak mudah. Anda harus memiliki strategi yang tepat, pengetahuan yang cukup, dan kedisiplinan yang tinggi untuk mencapai target tersebut.

Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk berinvestasi saham dengan modal 100 ribu rupiah.

1. Pilih Sekuritas yang Cocok dengan Deposit Awal yang Rendah

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah membuka rekening dana nasabah (RDN) di perusahaan sekuritas yang Anda pilih.

RDN adalah rekening khusus yang digunakan untuk menyimpan dana dan saham yang Anda miliki.

Untuk membuka RDN, Anda harus membayar biaya setoran awal yang berbeda-beda tergantung dari sekuritas yang Anda pilih.

Ada sekuritas yang mematok biaya setoran awal yang tinggi, ada juga yang rendah.

Bahkan ada beberapa sekuritas yang hanya meminta setoran awal sebesar 100 ribu saja. 

Anda harus memilih sekuritas yang cocok dengan modal Anda.

Jangan memilih sekuritas yang meminta setoran awal yang terlalu besar, karena itu akan mengurangi dana yang bisa Anda gunakan untuk berinvestasi.

Sebaliknya, jangan juga memilih sekuritas yang meminta setoran awal yang terlalu kecil, karena itu bisa berarti bahwa sekuritas tersebut kurang profesional atau memiliki layanan yang buruk.

Carilah sekuritas yang memiliki reputasi yang baik, layanan yang memuaskan, dan biaya transaksi yang kompetitif.

2. Berinvestasi pada Saham Murah namun Potensial

Setelah Anda memiliki RDN, Anda bisa mulai berinvestasi saham dengan modal 100 ribu rupiah.

Namun, Anda tidak bisa sembarangan membeli saham apa saja. Anda harus memilih saham yang memiliki harga yang murah namun potensial untuk naik di masa depan

Saham murah adalah saham yang memiliki harga dibawah 500 rupiah per lembar.

Dengan modal 100 ribu rupiah, Anda bisa membeli sekitar 200 lembar saham murah.

Namun, tidak semua saham murah itu bagus. Banyak saham murah yang memiliki kinerja yang buruk, fundamental yang lemah, atau bahkan bermasalah.

Anda harus menghindari saham-saham seperti itu, karena itu hanya akan membuat Anda rugi.

Anda harus mencari saham murah yang memiliki kinerja yang baik, fundamental yang kuat, atau prospek yang cerah.

Anda bisa melakukan analisis fundamental dan teknikal untuk menemukan saham-saham seperti itu.

Analisis fundamental adalah analisis yang dilakukan dengan melihat laporan keuangan, rasio keuangan, kinerja bisnis, dan prospek industri dari suatu perusahaan.

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui nilai intrinsik atau nilai sebenarnya dari suatu saham. 

Anda bisa membandingkan nilai intrinsik dengan harga pasar dari suatu saham untuk mengetahui apakah saham tersebut undervalued (harga pasar lebih rendah dari nilai intrinsik) atau overvalued (harga pasar lebih tinggi dari nilai intrinsik).

Anda harus mencari saham yang undervalued, karena itu berarti saham tersebut memiliki potensi untuk naik di masa depan.

Analisis teknikal adalah analisis yang dilakukan dengan melihat pola pergerakan harga, volume, dan indikator-indikator lainnya dari suatu saham.

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tren, support, resistance, dan titik masuk dan keluar yang optimal dari suatu saham.

Anda bisa menggunakan grafik, alat bantu, dan aturan-aturan tertentu untuk melakukan analisis teknikal.

Anda harus mencari saham yang sedang uptrend, memiliki support yang kuat, dan berada di titik masuk yang baik, karena itu berarti saham tersebut memiliki momentum untuk naik di masa depan.

3. Perhatikan Biaya Transaksi

Selain memilih saham yang tepat, Anda juga harus memperhatikan biaya transaksi yang Anda keluarkan.

Biaya transaksi adalah biaya yang harus Anda bayar setiap kali Anda melakukan transaksi jual beli saham.

Biaya transaksi terdiri dari komisi sekuritas, pajak penghasilan, dan biaya lainnya.

Biaya transaksi ini bisa mengurangi keuntungan yang Anda dapatkan dari investasi saham.

Untuk menghemat biaya transaksi, Anda harus memilih sekuritas yang memiliki komisi yang rendah.

Komisi sekuritas adalah biaya yang dibebankan oleh sekuritas kepada nasabahnya untuk setiap transaksi jual beli saham.

Komisi sekuritas ini biasanya berupa persentase dari nilai transaksi.

Ada sekuritas yang mematok komisi yang tinggi, ada juga yang rendah. 

Anda juga harus menghindari transaksi yang terlalu sering atau spekulatif.

Transaksi yang terlalu sering atau spekulatif adalah transaksi yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga saham yang cepat dan kecil.

Transaksi seperti ini biasanya dilakukan oleh trader atau investor jangka pendek.

Transaksi seperti ini bisa membuat Anda rugi, karena Anda harus membayar biaya transaksi yang besar dan pajak penghasilan yang tinggi.

Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah kepada nasabah yang mendapatkan keuntungan dari jual beli saham.

Pajak penghasilan ini sebesar 0,1% dari nilai transaksi untuk transaksi jual dan 0,5% dari keuntungan bersih untuk transaksi beli.

Anda harus berinvestasi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham yang signifikan dan jangka panjang.

Investasi seperti ini biasanya dilakukan oleh investor jangka panjang.

Investasi seperti ini bisa membuat Anda untung, karena Anda hanya perlu membayar biaya transaksi yang kecil dan pajak penghasilan yang rendah.

Pajak penghasilan untuk investasi jangka panjang ini sebesar 0,1% dari nilai transaksi untuk transaksi jual dan 0% dari keuntungan bersih untuk transaksi beli.

4. Gunakan Kesempatan saat Harga Saham Unggulan Mengalami Penurunan

Langkah terakhir yang bisa Anda lakukan untuk berinvestasi saham dengan modal 100 ribu rupiah adalah menggunakan kesempatan saat harga saham unggulan mengalami penurunan.

Saham unggulan adalah saham yang memiliki kinerja yang sangat baik, fundamental yang sangat kuat, dan prospek yang sangat cerah.

Saham unggulan biasanya memiliki harga yang tinggi, sehingga sulit untuk dibeli dengan modal yang kecil.

Namun, terkadang harga saham unggulan ini mengalami penurunan sementara karena adanya faktor-faktor tertentu, seperti koreksi pasar, sentimen negatif, atau berita buruk.

Anda harus memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli saham unggulan dengan harga yang murah.

Anda bisa membeli saham unggulan dengan jumlah yang sedikit, misalnya 1 lembar atau 2 lembar saja.

Meskipun jumlahnya sedikit, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar jika harga saham unggulan tersebut kembali naik di masa depan.

Anda harus bersabar dan menunggu waktu yang tepat untuk menjual saham unggulan tersebut dengan harga yang tinggi.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama